Rabu, 14 Maret 2018

ADS-B



Seiring sistem ruang udara nasional berkembang, akan menggunakan banyak teknologi baru. Salah satu sistem utama yang sedang diterapkan dalam program NextGen adalah ADS-B, yang merupakan singkatan dari Automatic Dependent Surveillance-Broadcast. Dalam upaya merampingkan operasi, Airnav menerapkan ADS-B sebagai sumber navigasi  untuk semua pesawat dalam sistem wilayah udara nasional.
Sementara ADS-B sudah beroperasi di indonesia dengan 2 FIR, masih ada pertanyaan tentang risiko dan biaya yang terkait.

Peran ADS-B
Dalam waktu dekat, industri penerbangan akan diminta untuk menerima gagasan tentang penerbangan bebas, sebuah metode untuk mengurangi kemacetan lalu lintas udara melalui penggunaan ADS-B. Sistem ADS-B juga mengurangi beban kerja pilot dan controller dan memberikan routing yang lebih langsung untuk pesawat terbang, menghemat uang dan waktu di seluruh papan.
Peran sistem ADS-B sangat luas. Sistem ini menggunakan ground ground dan surveilans berbasis GPS yang sangat akurat untuk menyediakan pengendali dan pilot dengan data real-time yang tepat. Data ini, lebih akurat dari radar itu sendiri, bisa digunakan untuk mengurangi pemisahan antara pesawat terbang, meningkatkan keamanan dan memberikan lebih banyak rute langsung untuk pesawat terbang.
Selain itu, lalu lintas real-time dan fungsi cuaca akan disediakan di dek penerbangan, dalam beberapa kasus tanpa biaya ke operator.
ADS-B menggunakan transponder berbasis pesawat terbang, sistem satelit navigasi global , dan stasiun bumi untuk menentukan ketinggian, kecepatan dan jalur untuk pesawat terbang. Informasi tersebut kemudian disampaikan dari pesawat terbang ke pesawat terbang dan dari pesawat terbang ke controller atau ground station, bersama dengan pihak-pihak yang berpartisipasi lainnya.
Indonesia telah melakukan atau menggunakan teknologi ini untuk mengurangi resiko kecelakaan,dan juga sangat membantu pilot dan juga controller, .saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yg memiliki ADS-B ground station terbanyak di asia/pasifik,dan akan mensupply data survilance ke jakarta ACC sebanyak 9 ADS-B dan Ujung Pandang ACC sebanyak 21 ADS-B,”Wisnu Darjono Direktur Operasi Airnav Indonesia.
Terus gimana sih cara kerjanya ?? berikut adalah garis besarnya :
1.       Pesawat menangkap sinyal dari bernagai satelit GPS dan melakukan proses perhitungan untuk mendapatkan informasi posisi,kecepatan,ketinggian,dan parimeter pesawat lain
2.       Data yg diperoleh langsusng dipancarkan ke peralatn groundstation di darat,menggunakan frekuensi 1090 MHZ
3.       ADSB ground station memproses data tersebut,kemudian diubah menjadi data ASTERIX cat
4.       Data ASTERIX dari ADSB groundstation kemudian dikirimkan ke peraatan ATC automation system lantas untuk digunakan oleh petugas ATC untuk memonitor dan meengendalikan lalu lintas penerbangan ..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

UNSURYA X IAS Air Traffic Controllers Batch 1

Calon skykeeper indonesia Kami adalah mahasiswa yg kebetulan berseragam,berjumlah 21 orang,dengan beda suku dan agama, suka duka kami...