Seiring sistem ruang udara nasional berkembang, akan menggunakan banyak
teknologi baru. Salah satu sistem utama yang sedang diterapkan dalam program
NextGen adalah ADS-B, yang merupakan singkatan dari Automatic Dependent
Surveillance-Broadcast. Dalam upaya merampingkan operasi, Airnav menerapkan ADS-B sebagai sumber navigasi untuk semua pesawat dalam sistem wilayah udara
nasional.
Sementara ADS-B sudah beroperasi di indonesia dengan 2 FIR, masih ada pertanyaan tentang risiko dan biaya yang terkait.
Peran ADS-B
Dalam waktu dekat, industri penerbangan akan diminta untuk menerima gagasan
tentang penerbangan bebas, sebuah metode untuk mengurangi kemacetan lalu lintas
udara melalui penggunaan ADS-B. Sistem ADS-B juga mengurangi beban kerja pilot
dan controller dan memberikan routing yang lebih langsung untuk pesawat
terbang, menghemat uang dan waktu di seluruh papan.
Peran sistem ADS-B sangat luas. Sistem ini menggunakan ground ground dan
surveilans berbasis GPS yang sangat akurat untuk menyediakan pengendali dan
pilot dengan data real-time yang tepat. Data ini, lebih akurat dari radar itu
sendiri, bisa digunakan untuk mengurangi pemisahan antara pesawat terbang,
meningkatkan keamanan dan memberikan lebih banyak rute langsung untuk pesawat
terbang.
Selain itu, lalu lintas real-time dan fungsi cuaca akan disediakan di dek
penerbangan, dalam beberapa kasus tanpa biaya ke operator.
ADS-B menggunakan transponder berbasis pesawat terbang, sistem satelit
navigasi global , dan stasiun bumi untuk menentukan ketinggian, kecepatan dan
jalur untuk pesawat terbang. Informasi tersebut kemudian disampaikan dari
pesawat terbang ke pesawat terbang dan dari pesawat terbang ke controller atau
ground station, bersama dengan pihak-pihak yang berpartisipasi lainnya.
Indonesia telah melakukan atau menggunakan
teknologi ini untuk mengurangi resiko kecelakaan,dan juga sangat membantu pilot
dan juga controller, .saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yg
memiliki ADS-B ground station terbanyak di asia/pasifik,dan akan mensupply data
survilance ke jakarta ACC sebanyak 9 ADS-B dan Ujung Pandang ACC sebanyak 21
ADS-B,”Wisnu Darjono Direktur Operasi Airnav Indonesia.
Terus gimana sih cara kerjanya ??
berikut adalah garis besarnya :
1. Pesawat
menangkap sinyal dari bernagai satelit GPS dan melakukan proses perhitungan
untuk mendapatkan informasi posisi,kecepatan,ketinggian,dan parimeter pesawat
lain
2. Data
yg diperoleh langsusng dipancarkan ke peralatn groundstation di
darat,menggunakan frekuensi 1090 MHZ
3. ADSB
ground station memproses data tersebut,kemudian diubah menjadi data ASTERIX cat
4. Data
ASTERIX dari ADSB groundstation kemudian dikirimkan ke peraatan ATC automation
system lantas untuk digunakan oleh petugas ATC untuk memonitor dan
meengendalikan lalu lintas penerbangan ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar