Senin, 05 Maret 2018

pendapat program pengambil alihan FIR Natuna



Program pengambil alihan FIR (FLIGHT INFORMATION REGION ) Natuna
FIR adalah ruang udara tertentu yg menyediakan layanan informasi penerbangan dan layanan peringatan.untuk FIR tidak ada ukuran standar. FIR itu ukuran administratif negara yang dicakupkannya,tapi tak semua bagian dari FIR di atas sebuah negara yang dikelola atau dikontrol oleh negara tersebut,contoh besarnya di negara kita sendiri  INDONESIA,bagian FIR Natuna yang berada diatas kepulaun RIAU,Batam,dan Natuna merupakan salah satu ruang dengan kepadatan lalu lintas yg sangat padatdi dunia.FIR Natuna diambil atau diberikan tanggung jawab dari ICAO (INTERNATIONAL CIVIAL AVIATION ORGANIZATION ) kepada Singapura sejak tahun 1946,jadi sudah 72 tahun Singapura mengontrol/mengawasi wilayah ruang udara di FIR NATUNA . ICAO memberikan kewenangan kepada Singapura karena,ICAO menganggap bahwa Indonesia belum mampu untuk mengatur lalu lintas penerbangan di wilayah tersebut dengan alasan KESELAMATAN PENERBANGAN.
Apa sih masalah terbesar jika FIR NATUNA masih sampai sekarang dikontrol oleh Singapura ?
Masalah terbesar adalah ketika pesawat yg akan terbang ke daerah yang masuk ke ruang udara tersebut dan harus melapor ke menara kontrol Singapura,dan yang paling fatal  ketika pesawat dari TNI maupun POLRI ingin melakukan operasi rahasia dan harus melaporkan ke menara kontrol Singpura,lantas misi rahasia tersebut itu akan diketahui oleh Singapura,dan fakta nyata pesawat-pesawat TNI AU tidak bisa bebas menjalankan tugas di daerah tersebut karena wajib untuk berkoordinasi dengan otoritas penerbangan sipil Singapura.
Pada September 2015,presiden Joko Widodo memerintahkan untuk segera mengambil alih FIR NATUNA,beliau meminta agar jajaranya segera mempersiapkan peralatan dan personel agar dapat mengambil alih kelola ruang udara tersebut.Beliau pun menargetkan untuk 3-4 tahun proses pengabil alihan tersebut sudah mesti terlaksana .(detiknews)
Sekarang sudah tahun 2018 dan proses pengabil alihan tersebut belum kunjung terwujud lantas apa masalah yang membuat Indonesia belum juga mampu mengambil alih ruang udara tersebut ?
Banyak analisa yg mengatakan bahwa dua kelemahan penting adalah SDM yg mengurus peralatan di dalam dunia penerbangan dan peralatan navigasi yg kurang mumpuni atau masih dibawah standar yg di tetapkan oleh ICAO.Dua kelamahan ini sangat berdampak bagi suatu keselamatan perbangan di  Indonesia .
Terus apa benar masalah SDM adalah salah satu masalah terbesarnya ??
Kita bisa lihat bahwa SDM di Indonesia bisa dikatakan sangat bagus dalam hali ini adalah ATC,ATC di INDONESIA sangat jago,kenapa saya mengatakan seperti itu ?? karena jumlah pergerakan di bandara Internasional Soekarno Hatta mencapai 81 pergerakan/jam dan ATC di sana bisa mengatur semua pergerakan pesawat dengan baik.dan untuk masalah pendidikan penerbangan,indonesia mempunyai banyak sekolah penerbangan,bahakan ada dari negara lain yang datang bersekolah di sekolah penerbangan Indonesia yaitu STPI Curug,banyak juga ATC Indonesia yg mempunyai sertifikat Internasional .
Untuk masalah alat,Indonesia sudah mempunyai alat navigasi terbaru dan sekarang di pakai di dunia penerbangan Internasional yaitu ADS-B(automatic dependent survilance-broadcast).ADS-B adalah salah satu alat navigasi yg menggunakan teknologi satelit untuk pengawasan posisi pesawa selam melakukan pergerakan dan secara berkala memberikan siaram informasi kepada alat navigasi di pesawat,pilot, dan ATC(http://hehanussaraynold.blogspot.co.id/2018/03/adsbautomtic-dependent-survilance.html?m=1)saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yg memiliki ADS-B ground station terbanyak di asia/pasifik,dan akan mensupply data survilance ke jakarta ACC sebanyak 9 ADS-B dan Ujung Pandang ACC sebanyak 21 ADS-B,”Wisnu Darjono Direktur Operasi Airnav Indonesia.
Note : ini hanya opini saya,karena banyak yg mengatakan bahwa,belum terrealisasikan program            pengambilaliha FIR natuna disebabkan oleh masalah SDM dan alat navigasi yg kurang memadai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

UNSURYA X IAS Air Traffic Controllers Batch 1

Calon skykeeper indonesia Kami adalah mahasiswa yg kebetulan berseragam,berjumlah 21 orang,dengan beda suku dan agama, suka duka kami...